PENGENDALIAN GULMA
Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak
diinginkan pada lahan pertaniankarena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh
tanaman produksi. Gulma yang selalutumbuh di sekitar pertanaman (crop)
mengakibatkan penurunan laju pertumbuhan serta hasilakhir. Adanya gulma
tersebut membahayakan bagi kelangsungan pertumbuhan danmenghalangi tercapainya
sasaran produksi pertanaman pada umumnya. Pengendalian gulmahendaknya
dilaksanakan jika kita telah memiliki pengetahuan tentang gulma itu.Pengendalian
dapat berbentuk pencegahan dan pemberantasan. Mencegah biasanyalebih murah
tetapi tidak selalu lebih mudah. Di negara-negara yang sedang membangunkegiatan
pengendalian yang banyak dilakukan orang adalah pemberantasan.
Pengendaliangulma dapat dilakukan dengan cara-cara : 1.
Preventif ( Pencegahan )
Pengendalian gulma secara preventif adalah
pengendalian dengan cara mencegahterjadinya infeksi dari pada mengobati.
Pengendalian gulma secara preventif terbagi ataskarantina, penggunaan biji yang
bersih, memperhatikan sisa-sisa tanaman pertanian(jerami) yang akan
dipergunakan sebagai pakan ternak, tidak menggunakan pupuk kandang yang
masih baru, mencegah hewan ternak berpindah langsung ke daerahlain, penggunaan
alat pertanian, penggunaan tanah atau pasir, pembersihan bahantanaman yang akan
ditanam, pembersihan tebung-tebing saluran pengairan, pembersihangulma di tepi
jalan, mencegah terbentuknya biji-biji gulma dengan cara melakukan pembabatan
gulma sebelum berbunga, dan dengan cara meningkatkan kesadaranmasyarakat.Cara
ini teruatama ditujukan terhadap species-species gulma yang sangatmerugikan dan
belum terdapat tumbuh di lingkungan kita. Species gulma asing yangcocok tumbuh di tempat-tempat baru dapat menjadi
pengganggu yang dahsyat(eksplosif). Misalnya kaktus di Australia, eceng
gondok di Asia-Afrika. Cara-cara pencegahan masuk dan menyebarkan gulma
baru antara lain adalah : a. Dengan
pembersihan bibit-bibit pertanaman dari kontaminasi biji-biji gulma. b. Pencegahan pemakaian pupuk kandang yang belum matang. c. Pencegahan
pengangkutan jarak jauh jerami dan rumput-rumput makanan ternak. d. Pemberantasan
gulma di sisi-sisi sungai dan saluran-saluran pengairan. e. Pembersihan ternak yang akan diangkut.
Pencegahan pengangkutan tanaman berikut
tanahnya dan lain sebagainya.Apabila hal-hal tersebut di atas tidak dapat
dilaksanakan dengan baik, maka harusdicegah pula agar jangan sampai gulma
berbuah dan berbunga. Di samping itu jugamencegah gulma tahunan (perennial
weeds) jangan sampai berbiak terutama dengan caravegetatif.
2. Pengendalian Gulma Secara Fisik
2. Pengendalian Gulma Secara Fisik
Pengendalian gulma secara fisik ini
dapat dilakukan dengan jalan :
a.
Manual
Cara manual maksudnya adalah Pencabutan dengan
tangan atau disebut penyiangan dengan tangan merupakan cara yang praktis, efesien,
dan terutama murah jika diterapkan pada suatu area yang tidak luas,
seperti di halaman, dalam barisan danguludan di mana alat besar sulit untuk
mencapainya dan di daerah yang cukup banyak tenaga kerja. Pencabutan
dengan tangan ditujukan pada gulma annual dan biennial. Untuk gulma
perennial pencabutan semacam ini mengakibatkan terpotongdan tertinggalnya
bagian di dalam tanah yang akhirnya kecambah baru dapat tumbuh.Pencabuatn bagi
jenis gulma yang terakhir ini menjadi berulang-ulang dan pekerjaanmenjadi tidak
efektif. Pelaksanaan pencabutan terbaik adalah pada saat sebelum pembentukan biji (Moenandir, 1988).
b.
Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dengan menggunakan alat-alat
seperti cangkul, garu, bajak,traktor dan sebagainya pada umumnya juga berfungsi
untuk memberantas gulma.Efektifitas alat-alat pengolah tanah di dalam
memberantas gulma tergantung beberapa faktor seperti siklus hidup dari
gulma atau kropnya, dalam dan penyebaranakar, umur dan ukuran infestasi,
macamnya krop yang ditanaman, jenis dan topografitanah dan iklim.
c.
Pembabatan (Pemangkasan, Mowing)
Pembabatan umumnya hanya efektif untuk
mematikan gulma setahun danrelatif kurang efektif untuk gulma tahunan.
Efektivitas cara ini tergantung padawaktu pemangkasan, interval (ulangan) dan
sebagainya. Pembabatan biasanyadilakukan di
perkebunan yang mempunyai krop berupa pohon, pada halaman-halaman, tepi
jalan umum, jalan kereeta pai, padang rumput dan sebagainya.Pembabatan sebaiknya dilakukan pada waktu gulma
menjelang berbunga atau padawaktu daunnya sedang tumbuh dengan hebat.
d.
Penggenangan
Penggenangan efektif untuk memberantas gulma
tahunan. Caranya denganmenggenangi sedalam 15 - 25 cm selama 3 - 8 minggu.
Gulma yang digenangi haruscukup terendam, karena bila sebagian daunnya muncul
di atas air maka gulmatersebut umumnya
masih dapat hidup.
e.
Pembakaran
Suhu kritis yang menyebabkan kematian pada
kebanyakan sel adalah 45 - 550C, tetapi biji-biji yang kering lebih tahan
daripada tumbuhannya yang hidup.Kematian dari sel-sel yang hidup pada suhu di
atas disebabkan oleh koagulasi pada protoplasmanya.Pembakaran secara
terbatas masih sering dilakukan untuk membersihkantempat-tempat dari sisa-sisa
tumbuhan setelah dipangkas. Pada sistem peladangan diluar Jawa cara ini masih
digunakan oleh penduduk setempat. Pembakaran umumnya banyak dilakukan pada tanah-tanah yang non pertanian, seperti di
pinggir-pinggir jalan, pinggir kali, hutan dan tanah-tanah
industri.Keuntungan pembakaran untuk pemberantasan gulma dibanding
dengan pemberantasan secara kimiawi adalah pada pembakaran tidak terdapat
efek residu pada tanah dan tanaman. Keuntungan lain dari pembakaran ialah
insekta-insekta danhama-hama lain serta penyakit seperti cendawan-cendawan ikut
dimatikan.Kejelekannya ialah bahaya kebakaran bagi sekelilingnya, mengurangi
kandunganhumus atau mikroorganisme tanah, dapat memperbesar erosi, biji-biji
gulma tertentutidak mati, asapnya dapat menimbulkan alergi dan sebagainya.
f.
Mulsa (Mulching, Penutup Seresah)
Penggunaan mulsa dimaksudkan untuk mencegah
agar cahaya matahari tidak sampai ke gulma, sehingga gulma tidak dapat melakukan
fotosintesis, akhirnya akanmati dan
pertumbuhan yang baru (perkecambahan) dapat dicegah. Bahan-bahan yangdapat
digunakan untuk mulsa antara lain jerami, pupuk hijau, sekam, serbuk
gergaji,kertas dan plastik.
3.
Pengendalian Gulma Dengan Sistem Budidaya
Cara pengendalian ini jiga disebut
pengendalian secara ekologis, oleh karenamenggunakan prinsip-prinsip ekologi
yaitu mengelola lingkungan sedemikian rupasehingga mendukung dan menguntungkan
pertanaman tetapi merugikan bagi gulmanya.Di dalam pengendalian gulma dengan
sistem budidaya ini terdapat beberapa cara yaitu :
a.
Pergiliran Tanaman
Pergiliran tanaman bertujuan untuk mengatur
dan menekan populasi gulmadalam ambang yang tidak membahayakan. Coontoh : padi
± tebu ± kedelai, padi ± tembakau ± padi. Tanaman tertentu biasanya
mempunyai jenis gulma tertentu pula, karena biasanya jenis gulma itu dapat
hidup dengan leluasa pada kondisiyang cocok untuk pertumbuhannya. Sebagai
contoh gulma teki (Cyperusrotundus)
sering berada dengan baik dan mengganggu pertanaman tanah keringyang berumur
setahun (misalnya pada tanaman cabe, tomat, dan sebagainya).Demikian pula
dengan wewehan (Monochoria vaginalis)
di sawah-sawah. Dengan pergiliran tanaman, kondisi mikroklimat akan dapat
berubah-ubah, sehinggagulma hidupnya tidak senyaman sebelumnya.
b.
Budidaya Pertanaman
Penggunaan varietas tanaman yang cocok untuk
suatu daerah merupakantindakan yang sangat membantu mengatasi masalah gulma. Penanaman
rapat agar tajuk tanaman segera menutupi ruang-ruang kosong merupakan cara
yang efektif untuk menekan gulma.Pemupukan
yang tepat merupakan cara untuk mempercepat pertumbuhantanaman sehingga
mempertinggi daya saing pertanaman terhadap gulma.Waktu tanaman lambat, dengan
membiarkan gulma tumbuh lebih dulu laludiberantas dengan pengolahan tanah atau
herbisida. Baru kemudian tanamanditanam pada tanah yang sebagian besar gulmanya
telah mati terberantas.
c.
Penaungan Dengan Tumbuhan Penutup (Cover Crops)
Mencegah perkecambahan dan pertumbuhan gulma,
sambil membantu pertanaman pokoknya
dengan pupuk nitrogen yang kadang-kadang dapatdihasilkan sendiri.
4.
Pengendalian Gulma Secara Biologis
Pengendalian gulma secara biologis
(hayati) ialah pengendalian gulma denganmenggunakan organisme lain, seperti
insekta, fungi, ternak, ikan dan sebagainya.Pengendalian biologis yang intensif
dengan insekta atau fungi biasanya hanya ditujukanterhadap suatu species gulma
asing yang telah menyebar secara luas dan ini harus melalui proses
penelitian yang lama serta membutuhkan ketelitian. Juga harus yakin
apabilaspecies gulma yang akan dikendalikan itu habis, insekta atau fungi tersebut
tidak menyerang tanaman atau tumbuhan lain yang mempunyai arti ekonomis.
Sebagai contoh pengendalian biologis dengan
insekta yang berhasil ialah pengendalian kaktus Opuntia spp. Di Australia dengan menggunakan Cactoblastiscactorum
, dan pengendalian Salvinia sp. dengan menggunakan Cyrtobagous singularis. Demikian
juga eceng gondok (Eichhornia crassipes) dapat dikendalikan secara
biologisdengan kumbang penggerek
Neochetina bruchi dan Neochetina eichhorniae. Sedangkan jamur atau
fungi yang berpotensi dapat mengendalikan gulma secara biologis ialahUredoeichhorniae
untuk eceng gondok, Myrothesium
roridum untuk kiambang , danCerospora sp. untuk kayu apu. Di samping
pengendalian biologis yang tidak begitu spesifik terhadapspecies-species tertentu
seperti penggunaan ternak dalam pengembalaan, kalkun pada perkebunan
kapas, ikan yang memakan gulma air dan sebagainya.
5.
Pengendalian Gulma Secara Kimiawi
Pengendalian gulma secara kimiawi adalah
pengendalian gulma denganmenggunakan herbisida. Yang dimaksud dengan herbisida
adalah senyawa kimia yangdapat digunakan untuk mematikan atau menekan
pertumbuhan gulma, baik secara selektif maupun non selektif. Macam
herbisida yang dipilih bisa kontak maupun sistemik, dan penggunaannya bisa
pada saat pratanam, pratumbuh atau pasca tumbuh. Keuntungan pengendalian
gulma secara kimiawi adalah cepat dan efektif, terutama untuk areal yangluas.
Beberapa segi negatifnya ialah bahaya keracunan tanaman, mempunyai efek
residuterhadap alam sekitar dan sebagainya. Sehubungan dengan sifatnya ini
maka pengendalian gulma secara kimiawi ini harus merupakan pilihan
terakhir apabila cara-cara pengendalian gulma lainnya tidak berhasil. Untuk
berhasilnya cara ini memerlukandasar-dasar
pengetahuan yang cukup dan untuk itu akan diuraikan tersendiri lebih lanjut.
6.
Pengendalian
Gulma Secara Terpadu
Yang dimaksud dengan pengendalian gulma
secara terpadu yaitu pengendaliangulma dengan menggunakan beberapa cara secara
bersamaan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya.Walaupun
telah dikenal beberapa cara pengendalian gulma antara lain
secara budidaya, fisik, biologis dan kimiawi serta preventif, tetapi tidak
satupun cara-caratersebut dapat mengendalikan gulma secara tuntas. Untuk dapat
mengendalikan suatuspecies gulma yang menimbulkan masalah ternyata dibutuhkan
lebih dari satu cara pengendalian. Cara-cara yang dikombinasikan dalam
cara pengendalian secara terpadu initergantung pada situasi, kondisi dan tujuan
masing-masing, tetapi umumnya diarahkan
agar mendapatkan interaksi yang positif,
misalnya paduan antara pengolahan tanahdengan pemakaian herbisida, jarak tanam
dengan penyiangan, pemupukan denganherbisida dan sebagainya, di samping
cara-cara pengelolaan pertanaman yang lain.
KESIMPULAN
Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan
beberapa cara. Secara preventif, misalnyadengan pembersihan bibit-bibit
pertanaman dari kontaminasi biji-biji gulma, pencegahan pemakaian pupuk
kandang yang belum matang, pencegahan pengangkutan jarak jauh jeramidan
rumput-rumputan makanan ternak, pemberantasan gulma di sisi-sisi sungai dan
saluran-saluran pengairan, pembersihan ternak yang akan diangkut, pencegahan
pengangkutantanaman berikut tanahnya dan sebagainya.Secara fisik, misal dengan
pengolahan tanah, pembabatan, penggenangan, pembakarandan pemakaian
mulsa.Dengan sistem budidaya, misal dengan pergiliran tanaman, budidaya
pertanaman dan penaungan dengan tumbuhan penutup (cover crops).Secara
biologis, yaitu dengan menggunakan organisme lain seperti insekta,
fungi,ternak, ikan dan sebagainya.Secara kimiawi, yaitu dengan menggunakan
herbisida atau senyawa kimia yang dapatdigunakan untuk mematikan atau menekan
pertumbuhan gulma baik secara selektif maupunnon selektif, kontak atau
sistemik, digunakan saat pratanam, pratumbuh atau pasca tumbuh.Secara terpadu,
yaitu dengan menggunakan beberapa cara secara bersamaan dengantujuan untuk mendapatkan hasil yang
sebaik-baiknya.
Kepada Yth,Perusahaan Pemerintah BUMN & Swasta
BalasHapusPT,LTD,TBK
Up : Bpk/ Ibu Pimpinan / Finanace Dep
From : DARMAWAN PRAMONO
Mobile : 0812 9666 5251
Email : darmawan.jma@gmail.com
Prihal : Penawaran Penerbitan Jaminan Bank Garansi & Asuransi Tanpa Agunan (Non Collateral )
Dengan Hormat,
Perkenalkan kami dari
PT. BINTANG HARAPAN BERSAMA
Consultan Bank Garansi & Insurance dimana perusahaan kami telah di tunjuk untuk memasarkan Bank Garansi & Surety Bond dengan Sertifikat Agent Nomor : 01.071215.00.00.023174.0101 AA UI,akte Nomor.2 Tanggal 15 Februari 2016 dan NPWP Nomor:76.142.687.3-017.000 bah kan perusahaan kami telah di Back Up oleh Perusahaan Asuransi Kerugian Swasta Nasional Maupun BUMN. Bank Garansi & Surety Bond yang kami terbitkan diterima di instansi pemerintah, maupun Swasta, (BUMN, BUMD, KPS, PERTAMINA, ICO, CNOOC, MABES TNI, MABES POLRI, TOTAL E & P INDONESIA) Di sini kami memberikan procedure yang relative mudah yaitu Tanpa Agunan (Non Collateral) Proses cepat serta polis jaminan kami antar :
Jenis Jaminan,
1.Jaminan Penawaran / Bid( Tender)Bond.
2.Jaminan Pelaksanaan / Performance Bond.
3.Jaminan Uang Muka/ Advance Paymen Bond
4.Jaminan Pemeliharaan / Maintenance Bond.
5.Jaminan Pembayaran / Paymen Bond
6.SP2D Jaminan Pembayaran Akhir Tahun
Beberapa Jenis Asuransi Kerugian Umum :
1. Asuransi Pengangkutan Barang (Cargo)
2. Insurance Angkutan Melalui Laut (Marine Cargo)
3. Angkutan Melalui Darat (Land Cargo)
4. Angkutan Melalui Udara ( Air Cargo)
5. Asuransi Rangka Kapal (Marine Hull)
6. Asuransi Pesawat Terbang (Avition)
7. Asuransi Rekayasa Teknik (Engineering)
8. Asuransi Kendaraan (Vehicle Insurance)
9. Asuransi Kebakaran ( Fire Insurance )
dan Jaminan Asuransi Lainnya.
Adapun sebagai Bahan Pertimbangan Bapak/Ibu berikut ini Saya Lampirkan Proposal Penawaranan Penerbitan Jaminan Bank Garansi & Asuransi Tanpa Agunan/ Tanpa Pembekuan Dana (Non Collateral). Atas Perhatian dan Kerjasamanya Saya Ucapkan Terimaksih.
Best Regards
DARMAWAN PRAMONO
PT. BINTANG HARAPAN BERSAMA
Contac : 0812 9666 5251
Phone : -(021)- 2285 6316,
Fax : -(021)- 2285 6317
Email : pramono.darmawan@yahoo.co.id
http://brokerbankgaransi.blogspot.co.id/
Office : Jl.Galur Sari III Blok J Utan Kayu Selatan Matraman Jakarta Timur 13120
Kita juga bisa bantu untuk jaminan Pembayaran akhir tahun SP2D